1Maka aku tampak pula di langit suatu alamat yang lain, yang besar lagi ajaib, yaitu tujuh malaekat yang memegang tujuh bala yang akhir; karena dengan dialah penyudah murka Allah. (fs. 11:18; 12:1, 3.)
2Lalu aku tampak seakan-akan laut kaca bercampur api, dan segala orang yang sudah menewaskan binatang itu dan patungnya dan angka bilangan namanya itu, berdiri di tepi laut kaca memegang segala kecapi Allah, (fs. 4:6; 5:8; 13:15, 18.)
3sambil menyanyikan nyanyian Musa hamba Allah itu, dan nyanyian Anak domba itu, katanya: ”Besar dan ajaiblah segala perbuatan-Mu, ya Allah, Tuhan yang Mahakuasa; maka adil dan benarlah segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa. (fs. 5:9, 12; Kel. 15:1, 11; Mazm. 145:17; Yerm. 10:6, 7.)
4Siapakah yang tiada takut, ya Tuhan, dan yang tiada memuliakan nama-Mu? Karena hanyalah Engkau yang kudus. Maka segala bangsa akan menghadap dan menyembah Engkau, oleh sebab segala keadilan-Mu telah nyata.” (Mazm. 86:9.)
Dari hal ketujuh malaekat dengan ketujuh bokor emas5Kemudian daripada itu aku tampak Rumah Allah, yaitu kemah kesaksian yang di surga itu, terbuka, (fs. 11:19.)
6lalu keluarlah dari dalam Rumah Allah itu ketujuh malaekat yang memegang ketujuh bala itu, berkainkan kain kasa bersih yang bercahaya, dan bergetangdadakan cindai daripada emas. (fs. 1:13.)
7Maka satu daripada keempat zat yang hidup itu mengunjukkan kepada ketujuh malaekat itu tujuh buah bokor emas, penuh dengan murka Allah yang hidup selama-lamanya. (fs. 4:6-8; 14:10.)
8Maka Rumah Allah itu dipenuhilah dengan asap daripada kemuliaan Allah, dan daripada kodrat-Nya; dan seorang pun tiada dapat masuk ke Rumah Allah itu hingga genap ketujuh bala yang daripada ketujuh malaekat itu. (Kel. 40:34; 1Raja 8:10; Yes. 6:4; Yehez. 44:4.)
Who We AreWhat We EelieveWhat We Do
2025 by iamachristian.org,Inc All rights reserved.