1Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
2Sebab suatu kemah dipersiapkan, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki pelita dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat kudus.
6Demikianlah caranya tempat kudus itu diatur. Jadi, imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
23Jadi, segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di surga haruslah disucikan secara demikian, tetapi benda-benda surgawi sendiri harus disucikan dengan persembahan-persembahan yang lebih baik daripada itu.
24Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah bagi kepentingan kita.
25Ia bukan masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri berulang-ulang, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
26Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Akan tetapi, sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa dengan kurban diri-Nya.
27Sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
28demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya untuk kedua kalinya bukan untuk menanggung dosa, tetapi untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Who We AreWhat We EelieveWhat We Do
2025 by iamachristian.org,Inc All rights reserved.