1Inilah inti dari apa yang kami katakan: kita mempunyai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah yang Mahabesar di surga.
2Imam Besar kita melayani di dalam Ruang Mahakudus. Ia melayani di tempat ibadah sejati yang didirikan Allah sendiri, bukan manusia.
3Setiap Imam Besar bertugas mempersembahkan pemberian dan korban kepada Allah. Demikian juga dengan Imam Besar kita.
4Jika Imam Besar kita hidup di bumi, Ia tidak akan menjadi imam karena sudah ada imam-imam di sini yang mengikuti peraturan hukum Taurat dengan mempersembahkan pemberian kepada Allah.
5Tempat di mana para imam bertugas sebenarnya hanya tiruan dan bayangan dari apa yang ada di surgawi. Itulah sebabnya, Musa diperingatkan Allah ketika ia akan membangun Kemah Suci, “Perhatikanlah supaya segala sesuatu sama seperti rancangan yang telah Aku tunjukkan kepadamu di atas gunung.”
13Allah menyebut ini sebagai perjanjian baru, lalu Ia menjadikan perjanjian sebelumnya menjadi kadaluarsa. Dan segala sesuatu yang kadaluarsa dan tidak berguna lagi akan segera lenyap.
Who We AreWhat We EelieveWhat We Do
2025 by iamachristian.org,Inc All rights reserved.